Sabtu, 12 September 2015

PROPOSAL SASTRA


PROPOSAL PENELITIAN
NILAI EDUKATIF DALAM CERPEN ASH-SHBIYUL A'RAJ
KARYA TAUFIQ YUSUF 'AWWAD
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Metode Penelitian Sastra
Dosen Pengampu : Yulia Nasrul Latifi





Disusun oleh :
Dauatul Mutalalaah
13110013



BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA




BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Karya sastra merupakan ciptaan yang disampaikan secara komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya tersebut biasanya  menceritakan sebuah kisah yang didalamnya mengandung berbagai macam nilai kehidupan. Nilai kehidupan tersebut diantaranya nilai ketuhanan, nilai agama, nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai psikologis, nilai estetika dan nilai pendidikan (edukatif).
Selain mengandung nilai-nilai kehidupan, menurut Sapardi Djoko Damono  karya sastra juga mempunyai fungsi. Salah satunya berfungsi  untuk mengkomunikasikan ide dan menyalurkan pikiran serta perasaan estetis manusia pembuatnya. Ide itu disampaikan melalui amanat yang ada dalam sebuah karya sastra. Selain ide, dalam sastra terdapat  deskripsi berbagai  peristiwa, gambaran psikologis dan berbagai dinamika penyelesaian masalah. Hal ini dapat menjadi sumber pemikiran dan inspirasi bagi pembacanya. Konflik-konflik yang digambarkan dalam karya sastra memberikan kesadaran pada pembaca bahwa hal itu dapat terjadi dalam kehidupan nyata dan dialami langsung oleh pembaca. Kesadarannya itu membentuk semacam kesiapan dalam diri untuk menggapai kondisi social yang terjadi di masyarakat. Karya sastra juga berguna bagi pembacanya sebagai media hiburan.
Dalam penelitian ini peneliti  lebih condong terhadap permasalahan nilai edukatif (pendidikan) yang terkandung dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj dengan menggunakan Teori Abrams. Peneliti tertarik dengan kisah yang terjadi dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj. Karena cerpen tersebut menggambarkan tentang kehidupan khalil yang begitu mencekam, menyedihkan dan menyulitkan. Khalil dikenal sebagai si pincang, karena memang kakinya pincang. Khalil merupakan seorang pengemis yang dicerca dunia. Ia didera oleh kehidupan bagaikan air ludah yang berserakkan di trotoar yang dikerumuni oleh lalat-lalat yang menjijikkan. Pada waktu meminta-minta (mengemis), ia hanya diam membisu, selalu tersenyum pahit yang penuh duka. Kedua kelopak matanya yang berkedip-kedip memberikan isyarat tentang seribu satu misteri masa kanak-kanaknya terlantar. Ia menjulurkan tangannya meskipun hanya setengah karena kemisikinan yang dideritanya. Kemudian kehidupan Khalil selalu diwarnai dengan kekerasan yang dilakukan oleh pamannya sendiri (Ibrahim). Dengan demikian, cerpen Ash-Shabiyul A’raj merupakan sebuah cerita yang didalamnya mengandung nilai edukatif bagi pembacanya.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana nilai  edukatif  yang terkandung dalam cerita Ash-Shabiyul A’raj?                  
C.     Tujuan Penelitian
Mengungkapkan nilai edukatif  dalam cerita Ash-Shabiyul A’raj.
D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembacanya, baik bersifat praktis maupun teoritis.
1.      Manfaat Praktis
Untuk mengetahui nilai edukatif dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj.
2.      Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini  dapat bermanfaat untuk memperkaya teori, metode, pendekatan dan teknik tentang sastra.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 
 A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini memuat uraian sistematis tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tedahulu yang ada kaitannya dengan masalah yang akan atau sedang diteliti. Kajian terhadap hasil penelitian terdahulu terdapat dalam buku penelitian sastra (Dr.Sangidu, M.Hum). Dalam buku tersebut terdapat sebuah contoh proposal yang berjudul “Cerita Pendek Ash-Shobiyul A’raj Karya Taufiq Awwad: Terjemahan dan Analisis Struktural”. Namun dalam proposal tersebut tidak dicantumkan nama penelitinya. Dengan demikian, proposal ini berbeda dengan proposal sebelumnya.
B.     Landasan Teori
1.      Nilai edukatif dalam karya sastra
Nilai pendidikan (nilai edukatif)  merupakan batasan segala sesuatu yang mendidik ke arah kedewasaan, bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bukan berarti hanya dapat dilakukan dalam satu tempat dan suatu waktu. Dihubungkan dengan eksistensi dan kehidupan manusia, nilai-nilai pendidikan diarahkan pada pembentukan pribadi manusia sebagai makhluk individu, sosial, religius, dan berbudaya. Macam-macam nilai pendidikan (edukatif) yaitu :
1.      Nilai pendidikan religious
Religi merupakan suatu kesadran yang menggejala secara mendalam dalam lubuk hati manusia sebagai human nature. Religi tidak hanya menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga menyangkut kehidupan keseluruhan diri pribadi manusia secara total dalam integritasnya hubungan ke dalam keesaan tuhan. Nilai-nilai religious bertujuan untuk mendidik manusia agar lebih baik menurut tuntunan agama dan selalu ingat kepada tuhan. Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra dimaksudkan agar pembaca mendapat renungan-renungan batin dalam kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama.
2.      Nilai pendidikan moral
Moral merupakan kemampuan seseorang membedakan antara yang baik atau buruk. Nilai moral dalam karya seni bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai etika merupakan nilai baik buruk suatu perbuatan, apa yang harus dihindari dan apa yang harus dikerjakan sehingga tercipta suatu tatanan hubungan manusia dalam masyarakat yang dianggap baik, serasi dan bermanfaat bagi orang itu, masyarakat, lingkungan dam alam sekitar. (Hasbullah (dalam Amalia, 2010)).
3.      Nilai pendidikan social
Kata “sosial” berarti hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat/ kepentingan umum. Nilai pendidikan sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial. Perilaku sosial berupa sikap seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara berpikir dan hubungan sosial bermasyarakat antar individu. Nilai pendidikan sosial yang ada dalam karya seni dapat dilihat dari cerminan kehidupan masyarakat yang diinterpretasikan (Rosyadi, dalam Amalia, 2010). Nilai pendidikan sosial akan menjadikan manusia sadar akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan kekeluargaan antara satu individu dengan individu lainnya.
4.      Nilai pendidikan budaya
Nilai-nilai budaya merupakan sesuatu yang dianggap baik dan berharga oleh suatu kelompok masyarakat atau suku bangsa yang belum tentu dipandang baik pula oleh kelompok masyarakat atau suku bangsa lain. Sebab nilai budaya membatasi dan memberikan karakteristik pada suatu masyarakat dan kebudayaannya. Nilai budaya merupakan tingkat yang paling abstrak dari adat, hidup dan berakar dalam alam pikiran masyarakat, dan sukar diganti dengan nilai budaya lain dalam waktu singkat. (Rosyadi, dalam Amalia, 2010).
2.      Teori Abrams
Dalam bukunya yang berjudul The Mirror and The Lamp (1971), Abrams mengetengahkan teori Universe-Nya. Melalui teori Universe, dapat diketahui bahwa: pertama, ada karya sastra (karya seni). Kedua, ada pencipta (pengarang) karya sastra. Ketiga, ada semesta (alam) yang mendasari lahirnya karya sastra. Keempat, ada penikmat karya sastra (pembaca). Kemudian menurut Abrams ada empat pendekatan dalam kajian sastra, yaitu :
1.      Pendekatan Objektif
Pendekatan objektif merupakan suatu pendekatan yang hanya menyelidiki karya sastra itu sendiri tanpa menghubungkan dengan hal-hal di luar karya sastra.
Menurut Goldmann studi karya sastra harus dimulai dengan analisis struktur, diantaranya menganalisis struktur kemaknaan yang dapat mewakili pandangan dunia penulis, tidak sebagai individu, tetapi sebagai struktur mental transindividu dari sebuah kelompok sosial atau wakil golongan masyarakatnya. Atas dasar pandangan dunia penulis, peneliti karya sastra dapat membandingkan dengan data-data dan anlisis keadaan sosisal masyarakat bersangkutan.
2.      Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajianya pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis (Abrams, 1981: 189). Informasi tentang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kajian dan apresiasi sastra. Penilaian terhadap karya seni ditekankan pada keaslian dan kebaruan (Teew, 1984: 163-165).
3.      Pendekatan Mimetik
Pendekatan mimetik adalah pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan kajianya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra (Abrams, 1981: 189).
4.      Pendekatan Pragmatik
Pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra. Pembaca memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan sebuah karya merupakan karya sastra atau bukan.

Horatius dalam art poetica menyatakan bahwa tujuan penyair ialah berguna atau memberi nikmat, ataupun sekaligus memberikan manfaat dalam kehidupan. Dari pendapat inilah dimulai pendekatan pragmatik.

Dikutip dari Wahyudi Siswanto, 2008: 181-191).

BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Objek Penelitan
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah nilai edukatif dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj karya Taufiq Awwad.
B.     Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor 1975:5). Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan nilai edukatif dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj.
C.     Pendekatan
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan pragmatic. Pendekatan pragmatic merupakan pendekatan kajian sastra yang menitik beratkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra. Tujuan menggunakan pendekatan ini adalah untuk mengungkapkan nilai edukatif dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj dengan cara membaca karya tersebut sehingga nilai edukatifnya dapat terungkap.
D.    Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi.  Teknik dokumentasi digunakan sebagai pengumpul data apabila informasi yang dikumpulkan bersumber dari dokumen, seperti : buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan kegiatan, notulen rapat, daftar nilai, kartu hasil studi, transkrip, prasasti dan yang sejenisnya. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian serta data-data dari internet yang memiliki hubungan dengan objek penelitian.
E.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Teknik ini merupakan data yang dikumpulkan hanya sedikit dan bersifat uraian yang tidak bisa diubah ke dalam bentuk angka. Dengan teknik ini peneliti bermaksud untuk menguraikan nilai edukatif dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj.
F.      Teknik Penyimpulan
Teknik penyimpulan menggunakan metode penyajian informal, yaitu metode penyajian data berupa perumusan dengan kata-kata biasa(Sudaryanto,1993:145).
G.    Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian sangat penting, karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Sistematikanya adalah sebagai berikut :
Bab I           berisi pendahuluan yang terdiri dari : Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Bab II         berisi kajian pustaka dan landasan teori.
Bab III        berisi metode penelitian yang terdiri dari : objek penelitian, metode, pendekatan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyimpulan dan sistematika penulisan.
Bab IV        berisi pembahasan dan analisis nilai edukatif dalam cerpen Ash-Shabiyul A’raj.
Bab V         berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.


  DAFTAR PUSTAKA



https://pbingfkipunlam.wordpress.com/2008/10/08/karya-sastra-menurut-teori-abrams/
Moehnilabib,dkk.1997. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Lembaga Penelitian IKIP Malang.
Moleong,Lexy J.2011. Metodologi Penelitian Kualitatif.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sangidu.2007.Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik dan Kiat.Yogyakarta: Seksi Penerbitan Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya UGM.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar