Penggunaan Kata Tidak Baku Pada Acara
“Assalamu’alaikum Ustadz”
Dalam kehidupan
sehari-hari sering kali kita menemukan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak
benar atau keliru. Hal itu mungkin dianggap wajar oleh sebagian orang. Karena
bahasa yang digunakan sudah menjadi kebiasaan umum yang sering diucapkan. Namun, sebaiknya kita sebagai warga Indonesia
tidak menyepelekan hal tersebut.
Sebagai contoh, acara
“Assalamu’alaikum Ustadz” yang tayang setiap hari di RCTI pada pukul 04.00 WIB.
Acara tersebut dipandu oleh Ali Zaenal dan Ustaz Abi Makki, tetapi bisa saja
ustaznya bergantian. Namun, pada saat saya menyaksikan sedang diisi oleh Ustaz Abi Makki. Acara yang saya saksikan pada tanggal 21
April 2015 dan 27 April 2015. Dalam acara tersebut ada beberapa kesalahan yang
sepatutnya tidak diucapkan maupun ditulis.
Pertama, kesalahan penulisan judul acara. Kesalahan
terdapat pada penulisan salam (Assalamu’alaikum) dan kata “Ustadz”. Kesalahan
tersebut seharusnya tidak dilakukan, apalagi media sebagai tontonan masyarakat
Indonesia. Masyarakat bisa meniru apa saja yang telah ditontonnya. Pihak
Media seharusnya memperhatikan penulisan
salam dan kata “Ustadz” yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. Karena Kesalahan
penulisan salam dan “Ustadz” itu masih sering terjadi. Seperti dalam surat
undangan, surat izin, surat resmi dan lain-lain. Bahkan acara yang notabene ditonton masyarakat Indonesiapun
tetap salah dalam penulisan salam dan kata “ustadz”. Penulisan salam yang benar
adalah tidak menggunakan tanda koma atas dan penulisan kata “ustadz” adalah
ustaz. Penulisan tersebut merupakan penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, sebagai media yang menjadi tontonan masyarakat seharusnya
merevisi judul tersebut supaya kesalahan dalam penulisan salam dan kata
“ustadz” itu sedikit berkurang.
Selain kesalahan dalam penulisan judul, ada juga
kesalahan dalam penulisan kata “penelpon”. Kesalahan penulisan kata
“penelpon” bukan hanya terjadi pada
acara ‘Assalamu’alaikum Ustadz”. Tetapi kesalahan tersebut sering terjadi di
berbagai media. Kata “penelpon” dikatakan salah karena tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulisan “penelpon” yang benar adalah
“penelepon”. Karena kata dasarnya “telepon”. Sehingga dalam penulisannya huruf
e tersebut tidak boleh dihilangkan begitu saja.
Kedua, kesalahan pengucapan dengan menggunakan bahasa
daerah, bahasa arab dan bahasa inggris. Bahasa-bahasa tersebut mungkin tidak
dapat dipahami oleh beberapa orang. Karena setiap daerah memiliki bahasa yang
berbeda-beda, apalagi jika menggunakan bahasa arab dan inggris, tentu saja
banyak orang yang tidak memahami bahasa tersebut. Kesalahan pengucapan dengan
menggunakan bahasa daerah diantaranya adalah kata “Matur Nuwun” dan “Punten”.
Kedua kata tersebut memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Namun, bagi
orang yang belum mengetahui kedua kata tersebut pasti bertanya-tanya atau tidak
paham. Lalu kesalahan pengucapan menggunakan bahasa arab dan inggris, kesalahan
dalam bahasa arab terjadi pada kata Suhul Ubudiyyah, Syukron dan Bertaqarub.
Sedangkan dalam bahasa Inggris pada kata “Landing” dan “Take Off”. Beberapa
kesalahan kata dalam penggunaan bahasa daerah, arab dan inggris mempunyai arti
sebagai berikut :
No.
|
Kata
|
Arti
|
1.
|
Matur Nuwun
|
Terima Kasih
|
2.
|
Punten
|
Maaf
|
3.
|
Suhul Ubudiyyah
|
Ibadah menjadi jelek
|
4.
|
Syukron
|
Terima Kasih
|
5.
|
Bertaqarub
|
Mendekatkan diri kepada Allah
|
6.
|
Landing
|
Mendarat
|
7.
|
Take Off
|
Lepas Landas
|
Ketiga, kesalahan penggunaan
kata tidak baku. Kesalahan penggunaan kata tidak baku juga masih sering terjadi
di berbagai media, mulai dari iklan, sinetron, acara musik dan lain-lainnya.
Kesalahan penggunaan kata tidak baku pada acara “Assalamu’alaikum Ustadz”
adalah berikut ini :
No.
|
Kata Tidak
Baku
|
Kata Baku
|
1.
|
Aja
|
Saja
|
2.
|
Udah
|
Sudah
|
3.
|
Gak
|
Tidak
|
4.
|
Kalo
|
Kalau
|
5.
|
Sampe
|
Sampai
|
6.
|
Ijo
|
Hijau
|
7.
|
Suroh
|
Surat
|
8.
|
Nasehat
|
Nasihat
|
9.
|
Syaitan
|
Setan
|
10.
|
Macem
|
Macam
|
11.
|
Sodaqah
|
Sedekah
|
12.
|
Gimana
|
Bagaimana
|
13.
|
Bener-bener
|
Benar-benar
|
14.
|
Sof
|
Saf
|
15.
|
Pede
|
Percaya
Diri
|
16.
|
Dilihatin
|
Diperlihatkan
|
Menurut saya, secara
keseluruhan acara “Assalamu’alaikum Ustadz” sudah lumayan bagus, karena
kesalahan penggunaan kata tidak baku dan bahasa asing tidak sering terjadi. Namun kesalahan fatal
hanya terjadi pada judul acara. Oleh karena itu, pihak media seharusnya bisa
mengubah judul tersebut dan memberi masukan kepada pembawa acara dan narasumber
agar menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena media sebagai
tontonan masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.
Jadi gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat dicontoh oleh
semua kalangan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Mohon kritikannya teman-temaaan... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar