Kamis, 21 Mei 2015


Penggunaan Kata Tidak Baku Pada Acara “Assalamu’alaikum Ustadz”

            Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menemukan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak benar atau keliru. Hal itu mungkin dianggap wajar oleh sebagian orang. Karena bahasa yang digunakan sudah menjadi kebiasaan umum yang sering diucapkan.  Namun, sebaiknya kita sebagai warga Indonesia tidak menyepelekan hal tersebut.
            Sebagai contoh, acara “Assalamu’alaikum Ustadz”  yang tayang  setiap hari di RCTI pada pukul 04.00 WIB. Acara tersebut dipandu oleh Ali Zaenal dan Ustaz Abi Makki, tetapi bisa saja ustaznya bergantian. Namun, pada saat saya menyaksikan sedang diisi oleh Ustaz Abi Makki. Acara yang saya saksikan pada tanggal 21 April 2015 dan 27 April 2015. Dalam acara tersebut ada beberapa kesalahan yang sepatutnya tidak diucapkan maupun ditulis.
Pertama, kesalahan penulisan judul acara. Kesalahan terdapat pada penulisan salam (Assalamu’alaikum) dan kata “Ustadz”. Kesalahan tersebut seharusnya tidak dilakukan, apalagi media sebagai tontonan masyarakat Indonesia. Masyarakat bisa meniru apa saja yang telah ditontonnya. Pihak Media  seharusnya memperhatikan penulisan salam dan kata “Ustadz” yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. Karena Kesalahan penulisan salam dan “Ustadz” itu masih sering terjadi. Seperti dalam surat undangan, surat izin, surat resmi dan lain-lain. Bahkan  acara yang notabene ditonton masyarakat Indonesiapun tetap salah dalam penulisan salam dan kata “ustadz”. Penulisan salam yang benar adalah tidak menggunakan tanda koma atas dan penulisan kata “ustadz” adalah ustaz. Penulisan tersebut merupakan penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai media yang menjadi tontonan masyarakat seharusnya merevisi judul tersebut supaya kesalahan dalam penulisan salam dan kata “ustadz” itu sedikit berkurang.
Selain kesalahan dalam penulisan judul, ada juga kesalahan dalam penulisan kata “penelpon”. Kesalahan penulisan kata “penelpon”  bukan hanya terjadi pada acara ‘Assalamu’alaikum Ustadz”. Tetapi kesalahan tersebut sering terjadi di berbagai media. Kata “penelpon” dikatakan salah karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,  penulisan “penelpon” yang benar adalah “penelepon”. Karena kata dasarnya “telepon”. Sehingga dalam penulisannya huruf e tersebut tidak boleh dihilangkan begitu saja.
Kedua, kesalahan pengucapan dengan menggunakan bahasa daerah, bahasa arab dan bahasa inggris. Bahasa-bahasa tersebut mungkin tidak dapat dipahami oleh beberapa orang. Karena setiap daerah memiliki bahasa yang berbeda-beda, apalagi jika menggunakan bahasa arab dan inggris, tentu saja banyak orang yang tidak memahami bahasa tersebut. Kesalahan pengucapan dengan menggunakan bahasa daerah diantaranya adalah kata “Matur Nuwun” dan “Punten”. Kedua kata tersebut memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Namun,  bagi orang yang belum mengetahui kedua kata tersebut pasti bertanya-tanya atau tidak paham. Lalu kesalahan pengucapan menggunakan bahasa arab dan inggris, kesalahan dalam bahasa arab terjadi pada kata Suhul Ubudiyyah, Syukron dan Bertaqarub. Sedangkan dalam bahasa Inggris pada kata “Landing” dan “Take Off”. Beberapa kesalahan kata dalam penggunaan bahasa daerah, arab dan inggris mempunyai arti sebagai berikut :
No.
Kata
Arti
1.
Matur Nuwun
Terima Kasih
2.
Punten
Maaf
3.
Suhul Ubudiyyah
Ibadah menjadi jelek
4.
Syukron
Terima Kasih
5.
Bertaqarub
Mendekatkan diri kepada Allah
6.
Landing
Mendarat
7.
Take Off
Lepas Landas

            Ketiga, kesalahan penggunaan kata tidak baku. Kesalahan penggunaan kata tidak baku juga masih sering terjadi di berbagai media, mulai dari iklan, sinetron, acara musik dan lain-lainnya. Kesalahan penggunaan kata tidak baku pada acara “Assalamu’alaikum Ustadz” adalah berikut ini :
No.
Kata Tidak Baku
Kata Baku
1.
Aja
Saja
2.
Udah
Sudah
3.
Gak
Tidak
4.
Kalo
Kalau
5.
Sampe
Sampai
6.
Ijo
Hijau
7.
Suroh
Surat
8.
Nasehat
Nasihat
9.
Syaitan
Setan
10.
Macem
Macam
11.
Sodaqah
Sedekah
12.
Gimana
Bagaimana
13.
Bener-bener
Benar-benar
14.
Sof
Saf
15.
Pede
Percaya Diri
16.
Dilihatin
Diperlihatkan

            Menurut saya, secara keseluruhan acara “Assalamu’alaikum Ustadz” sudah lumayan bagus, karena kesalahan penggunaan kata tidak baku dan bahasa asing  tidak sering terjadi. Namun kesalahan fatal hanya terjadi pada judul acara. Oleh karena itu, pihak media seharusnya bisa mengubah judul tersebut dan memberi masukan kepada pembawa acara dan narasumber agar menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena media sebagai tontonan masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Jadi gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat dicontoh oleh semua kalangan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Mohon kritikannya teman-temaaan... ^_^

Selasa, 19 Mei 2015


84 Siswa MAN 2 Brebes Diterima di PTN Favorit

13 Mei 2015 0:07 WIB Category: PendidikanSmCetak A+ / A-
BUMIAYU – Prestasi gemilang ditorehkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Brebes. Sekolah yang berlokasi di Jalan Sudirman Kilometer 01 Desa Laren, Kecamatan Bumiayu, Brebes, ini berhasil meloloskan 84 siswa masuk atau diterima di beberapa perguruan tinggi negeri favorit melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) tahun 2015.
Untuk jalur SNMPTN, satu siswa diterima di UGM, 20 siswa diterima di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), delapan siswa diterima di Universitas Negeri Semarang (Unnes), satu siswa diterima UIN Walisongo Semarang, enam siswa diterima di UIN Sunan Gunung Djati, empat siswa diterima di UIN Kalijaga, dan satu siswa di Universitas Trunojoyo.
Sementara di jalur SPAN PTKIN, 12 siswa diterima di UIN Walisongo Semarang, empat siswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dua siswa di UIN Sunan Kalijaga, satu siswa di IAIN Syech Nurjati Cirebon, dua siswa di IAIN Surakarta, dan 22 siswa di IAIN Purwokerto.
Kepala MAN 2 Brebes Nurhayati menyatakan, keberhasilan siswanya masuk ke beberapa PTN favorit merupakan prestasi yang membanggakan dan patut disyukuri. ”Setiap tahun kami meloloskan siswa masuk ke PTN. Alhamdulillah tahun ini 84 siswa kembali diterima di PTN favorit melalui jalur SNMPTN dan SPAN PTAIN,” katanya.
Bukan Instan
Menurut dia, selama ini sekolahnya selalu berusaha keras meraih prestasi tersebut. Artinya, prestasi itu tidak diperoleh secara instan, tetapi melalui proses yang sudah disiapkan sekolah. Salah satunya adalah dengan memberikan pembinaan kepada siswa potensial sejak kelas X. ”Sejak awal kami memang sudah menyiapkan anak-anak agar bisa diterima di PTN favorit,” kata dia.
Keberhasilan yang diraih, menurut Nurhayati, menunjukkan adanya kerja sama yang baik antara siswa, guru, dan pihak-pihak terkait. ”Tidak kalah penting adalah peran orang tua siswa dan komite sekolah yang proaktif mendukung proses belajar-mengajar. Mereka selalu mendukung setiap kegiatan yang berorientasi pada peningkatan mutu lulusan,” ungkapnya.
Nurhayati menambahkan, untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2015/2016, sekolah yang memiliki visi Cerdas Islami, Trampil Manfaat, Daya Unggul Berakhlaq (Citra Man Dua) membuka program bidik prestasi. PPDB akan dimulai pada 22 Juni – 3 Juli dan hasilnya akan diumumkan pada 4 Juli. ”Calon siswa yang mendaftar lewat jalur ini mendapatkan fasilitas gratis BP3 selama belajar,” katanya. (H51-37)